Senin, 15 Mei 2017




Rasanya telinga saya sudah terlampau panas dengan curcolan orang-orang. Dan yang paling kaget buat saya, suami yang (maaf) sampai selingkuh ini saya mengenalnya sebagai suami yang baik dan bahkan ada juga yang terlihat alim.

Rasanya saya ikut merasakan sakit ketika seorang teman menginbox saya.  Kala itu dia bilang dia suka dengan tulisan saya berjudul, "Maklumilah Istrimu yang Tak Sempurna."

Dalam hati saya sudah menangkap ada yang janggal ketika dia komen begitu di inbox. Apa ada masalah dengan suaminya? Tapi saya ragu. Saya juga kenal suaminya. Saya tahu dia baik bahkan tipikal orang yang tak mudah berpindah ke lain hati. Sampai kemudian tanpa saya tanya, dia sudah curhat sendiri. Hal yang membuat saya sakit, dia yang kala itu dalam keadaan hamil ditinggal suaminya karena kepincut dengan wanita lain, rekan sekantornya. Dan lebih memilukan lagi, dia harus melahirkan tanpa didampingi suami. 😭😭

Suami dari si fulanah yang saya kenal juga selingkuh dengan rekan kerjanya. Saya tidak terlalu mengenal suaminya. Tapi sejauh yang saya tahu, dia ini kalem. Nggak nyangka jika dia sampai begini. Yang tambah miris, dia sudah ikut mengaji di majlis ilmu, bahkan sudah tergabung dalam kajian khusus yang anggotanya hanya orang-orang tertentu saja. Na'udzubillah min dzalik.

Dia sampai dikeluarkan dari tempat ngajinya. Sudah dikeluarkan pun, dia masih setia dengan selingkuhannya. Dan yang membuat saya heran beribu heran, istrinya masih setia bersamanya meski di rumah tak saling sapa hingga bertahun-tahun. Mereka akhirnya bercerai baru-baru ini.

Dan kisah ketiga dari suami teman yang saya kenal juga. Saya lebih kaget dengan si suami ini. Padahal, saya selalu memuji semangatnya ikut andil dalam perjuangan dakwah jika saya mengobrol dengan suami saya. Dengan istrinya pun saya menaruh takjub karena dia terlihat pintar mendidik anak-anaknya. Sampai saya dibuat terhenyak dengan kabar perselingkuhan suaminya dengan rekan kerjanya. Dia bahkan langsung dikeluarkan dari tempat ngajinya begitu ketahuan.

Saya sedih sekali jika mendengar curcolan macam ini. Ini terlampau menyakitkan. Sakit kebangetan. 😭😭 Andai suami model beginian ada di depan saya, mungkin sudah saya siram dengan air comberan. Biar dia nyadar, kalau air comberan itu baunya nggak enak. 😣😀

Saya tahu lingkungan kerja itu seperti apa. Dalam lingkungan kerja, kita dituntut untuk kerja secara tim. Karena kerja secara tim, besar kemungkinan mereka yang lain jenis sekalipun akan akrab satu sama lain. Dari modus pertemanan sesama rekan kerja membuat jalinannya semakin dekat. Obrolan dari seputar pekerjaan lama-lama melebar ke ranah pribadi.

Apalagi jika istrinya tidak bisa jadi partner terbaik dalam segala hal. Tingkahnya juga nyebelin di rumah. Dengan penampilan ala kadarnya saat berada di rumah, boleh jadi akan membuat suami jenuh. Dibanding dengan rekan kerja yang terlihat segar secara tampilan, diajak ngobrol pun asyik, boleh jadi akan 'menggoda' suami yang nggak tahan iman, berpindah ke lain hati. Bahkan sampai berujung ke arah zina. Na'udzubillah min dzalik.

Tapi bukan lantas kekurangan istri dijadikan justifikasi sehingga suami kepincut dengan yang lain. Suami itu pemimpin. Jika ada dari sifat istri yang tidak disukainya, kenapa tidak menegurnya baik-baik? Berilah masukan. Kalau istri memang tidak secantik mereka, kenapa nggak dikasih tambahan uang untuk perawatan? Kata orang, cantik itu butuh proses plus butuh modal. Karena se-nggak cantiknya wanita, pasti dia lebih cantik dari seorang pria. Jadi semua wanita itu cantik, asal mau mempercantik diri.  (Tapi, inget lho tri, istri, mending cantiknya di depan suami saja. Kalo kebalik bahaya tauk! Apalagi pake ikut meme daster challenge yang sempat viral beberapa waktu lalu πŸ˜„πŸ˜„).

Dalam pernikahan itu soal bagaimana pasangan suami istri bisa saling memahami satu sama lain. Tanpa ini, yang ada akan terjadi salah paham, terlalu banyak menuntut, cek cok mulu endebre endebre. #lagi2endebre πŸ˜‚πŸ˜‚

Godaan di luar sana terutama di lingkungan kerja itu sangat kuat sekali. Bahkan untuk suami yang terlihat alim sekalipun, dia bisa saja goyah. Seperti dua kasus yang saya ceritakan di atas.

Pun begitu, istri seharusnya juga introspeksi diri. Mungkin karena terlalu cemburu, terkadang mencurigai suami. Bahkan hanya isi pesan tentang pekerjaan saja--lantaran dikirimkan oleh rekan kerja yang wanita--dia juga menaruh curiga.



Ada baiknya suami mengenalkan istrinya pada rekan kerjanya di kantor terutama yang wanita. Mungkin bisa mengajak serta saat menghadiri resepsi pernikahan teman kantor, buka bersama atau acara lainnya.

Paling tidak, dengan mengenalkan istri pada rekan kerjanya yang wanita, bisa meminimalisir kecurigaan. Dia bisa tahu siapa dan bagaimana rekan kerjanya. Seperti halnya teman-teman saya, banyak diantaranya adalah istri dari rekan kerja saya yang dulu. Meski saya sudah resign, kita tetap berhubungan baik biarpun sebatas komentar di sosial media.

Agak nyesek juga pas baca statusnya orang yang pernah jadi viral. Ada suami yang malu ngajakin istrinya yang seorang IRT pergi ke resepsi teman kantor atau acara kantor lainnya karena tampilan istrinya nggak se-wah teman sekantornya. Padahal suami saya saja, justru dia lebih nyaman kalau saya temanin. Sampai mau nonton futsal saja ngajakin saya. Nggak tahunya pas disana, cuman saya sendiri spesies kaum hawa (selain anak perempuan saya) yang nonton. Alamak! Lol.

So, Pak Suami, ingatlah Allah kapanpun dan dimanapun berada. Sifat Ihsan  (merasa diawasi Allah) harus tertanam lekat di hati kita. Kami nggak akan nuntut para suami agar setia pada pasangannya, cukup setialah pada Allah. Karena dengan setia kepada Allah sudah pasti dia akan menjaga keluarganya dengan sebaik-baiknya. Dia tidak akan mengkhianati Allah sehingga berbelok arah mengikuti jalan-jalan syaitan. 

Plis, Pak Suami, jangan coba dekati jalan yang menjurus kepada zina, sekalipun itu hanya sekadar tukar pesan doang. Allah berfirman yang artinya, "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-'Isrā' 32)

Semoga Allah melindungi kita dari tipu daya syaitan dan iman kita tetap terjaga hingga maut memisahkan. Amiin.

*tulisan ini sudah saya bagi terlebih dahulu di facebook. :)
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!