Selasa, 11 April 2017




Beberapa waktu lalu, ada status teman yang membuat saya jadi stalker dadakan. Saya penasaran siapa yang dimaksud. Saya langsung utak-utik keyword di google. Di pencarian ketiga baru ketemu berita yang lagi viral itu. Lalu saya buka IG, stalking akun IG-nya. Sayang sekali, akunnya diprivate. Untung saya sudah tahu gambaran ceritanya.

Seriusan, sebagai seorang wanita dan juga ibu, saya pingin lemparin wajan penuh angus ke muka si laki dan si perempuannya. Oh, ganas ya? Terus bagusnya diapain? Didoain biar mereka segera bersatu, cepetan nikah ketimbang zinah di belakang istri gitu? Hm, saran yang bagus juga. Kan jodohnya laki keji dengan wanita keji, laki zinah dengan wanita zinah. Sama wanita baik-baik? Jelas nggak level lah. QS An-Nuur ayat 26 udah jelas menunjukkan betapa golongan mereka ini bukanlah orang yang pantas bersanding dengan laki-laki atau wanita baik-baik. 

Kalo entar mereka sampai bersatu, tinggal tunggu prahara apa yang menanti setelahnya. Jedeeeerrrrr! Mak plethakkkk! Klonthanggg! Duarrrrrr! Thok thok bethok! #ikiSuoroOpoThoMak

Yang jelas, jangan dipikir, pasangan dari perselingkuhan itu hidupnya akan bahagia. No no no, big no! Dalam mimpi lo emang iya. Elo-elo itu cuman dikibulin syaitan. Ketipu sampeyan.

Golongan pelakor (pengganggu laki orang) itu hanyalah gulma. Gulma tahu? Tanaman pengganggu yang kehadirannya harus dibabat karena menganggu tanaman yang dibudidayakan. Sejenis rerumputan, teki dsb. Udah tahu jenis pengganggu begini, bukannya dibasmi, eh malah dikembangbiakan. Tunggu saja akibatnya.

Berkali-kali saya bilang, kalo ada yang sampai terlena dengan hijaunya rumput tetangga, berarti dia sejenis kebo, sapi atau embek, karena hanya merekalah yang doyan makan rumput. Manusia waras nggak akan sudi makan rumput. Camkan itu!

Apalah enaknya memilih hidup bersama gulma? Mereka akan nuntut asupan nutrisi tinggi dengan memberi pupuk yang berkualitas dan perawatan kelas wakhid agar daunnya kelihatan lebih hijau we o we, sedang mereka tak akan menghasilkan apapun. 

Tuntutan mereka itu tinggi. Jangan harap mereka akan ngertiin keadaan lo sebagaimana istri lo dulu. Mereka hanya keliatan indah di awal, seolah-olah baik, begitu bersama? Yang ada, elo cuman diporotin terus, Mas Bray. Lama-lama jadi DPL entar, Derita Pikiran eLo. Bisa seteres sampeyan! 

Ini kisah si Pulano. Dulu dia sering diminta suaminya si Fulanling untuk nyopirin mobilnya. Eh, ternyata di belakang, Pulano dan Fulanling ini suka telponan dan smsan. Sampai waktu itu istri Pulano tahu kalo dia ada main sama Fulanling. Saking sakit hatinya, istrinya sampai jatuh sakit hingga tak lama kemudian dia meninggal dunia.

Suaminya Fulanling yang sakit-sakitan lama, akhirnya meninggal juga. Bersatulah Pulano dan Fulanling. Bahagia? Baru beberapa bulan nikah, uban Pulano langsung tumbuh disana-sini. Mukanya dia juga kelihatan lebih tua dari umur aslinya. Bahkan dia sampai bilang menyesal dengan perbuatannya. Andai dapat memutar kembali, dia ingin bersama istrinya yang dulu. Lah, gimana enggak? Orang Fulanling nuntut materi terus.

Ini nyata, bukan fiktif belaka. Fulanling yang kayak beling ini sebetulnya juga selingkuh sama suami tetangganya. Pulanonya saja yang nggak tahu. Double ketipu kan dia. 

Pelakor sudah jelas bukan wanita baik-baik. Jika dia memang baik, dia tidak akan mungkin mengganggu kehidupan rumah tangga orang lain. Dia akan menjaga diri dan hatinya agar tidak terjerumus ke jurang syaitan. 

Ini kisahnya si Fulanika. Fulanika menyukai seorang pria beristri. Awalnya Fulanika tidak tahu jika pria tersebut sudah menikah. Dia hanya menyukai dalam diam. Karena dia wanita baik-baik, dia tidak ingin menyakiti istri dan anak-anaknya. Dia justru jauh lebih menyayangi anak istrinya yang belum pernah bertemu tatap. 

Fulanika dengan suaminya ini bukan rekan kerja yang berada di tempat kerja yang sama. Mereka hanya terlibat pekerjaan yang sama karena diminta oleh kantornya. Kalau boleh saya menilai, dari sikap suaminya itu sepertinya dia ada rasa dengan Fulanika. Mereka ini tidak selingkuh, karena mereka sama-sama bisa menjaga diri. Pesan-pesan mereka hanya sebatas pekerjaan. Walaupun, menurut saya, ada bau-bau modus dari suaminya ini.



Karena menyayangi anak istrinya, Fulanika memilih menjauh. Dalam curahan hatinya waktu itu, dia tetap mendoakan semoga suami itu bisa menjaga anak istrinya dari azab neraka sehingga mereka semua bisa berkumpul di syurga Allah. "Kalau aku terlena dengan syaitan, mungkin aku bahagia jika dia juga memiliki perasaan yang sama denganku. Tapi tidak. Jika istrinya tahu, itu sangat menyakiti hatinya. Semoga aku hanya sekadar ke-GR-an dari sikap baiknya."

Saya berharap ada banyak Fulanika-Fulanika lain di luar sana. Buat para suami, plis ya jaga diri, jaga hati selama kalian bekerja di luar sana. Batasi pergaulan dengan yang lawan jenis. Iman kalian harus terus ternanam kuat-kuat. Saya tahu, suami ganteng, mapan apalagi family man itu yang ngegodain banyak. Matanya pelakor pasti pada ijo ngelihat kalian. Mohonlah perlindungan dari Allah. Semoga kalian terjaga dari jalan-jalan yang menyesatkan.

Bagi para istri, ada baiknya introspeksi diri. Mungkin ada sikap kita yang nyebelin, ngeselin bin jengkelin yang membuat suami jenuh dengan istrinya. Di saat begini, ketika pelakor cantik ambil posisi, mengerahkan perhatian, kasih dan sayang (walau semu), bisa jadi suami akan goyah juga. Seperti yang sudah saya ceritakan pada status saya tentang lingkungan kantor yang riskan terjadi perselingkuhan waktu itu. Semoga kita semua terjaga dan dilindungi Allah. 

*Nulis ini dengan bumbu emosi jiwa 😡😬😠 Sori nggak ada ikon senyum. 🙅

*tulisan ini sebelumnya sudah saya lempar dulu di media sosial, biar menjangkau banyak orang yang mau baca. :D
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf komentarnya saya moderasi. Hanya untuk memastikan ada komentar dan komentarnya sopan. Terima kasih. :)

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!