Kamis, 17 November 2016

Tulisan ini sudah saya posting terlebih dahulu di Facebook. Ya, biar pesannya sampai kepada para suami. Nah, biar tulisan ini bisa dibaca sewaktu-waktu, saya posting disini juga. Hihihi.


Jujur ya, suami. Bagi kami, suami akan terlihat ganteng maksimal kalau doi mau bantuin kerjaan istrinya. 

Tahu ada cucian numpuk di bak, belum sempat dijemur, dia langsung angkat ke jemuran. Jemurin baju.

Tahu istrinya repot masak di dapur, doi ambil alih mandiin anak-anak. Pakaiin baju. Sisirin. Bedakin.

Tahu lantainya kotor, istri sudah rempong ngurusin anak-anak, langsung ambil sapu. Disapu bersih. Syukur-syukur dipel sekalian.

Tahu kamar mandi lumutan. Istri belum sempat nyikat kamar mandi lantaran si bocil rewel mulu karena demam, kamar mandinya langsung disikat bersih. 

Atau kalau enggak, ambil alih momong anak dulu, biar istri yang nyelesain kerjaan rumah tangga.

Tahu istrinya lagi morning sickness, karena dia bisa masak, ya sementara koki rumah tangga diambil alih. Kalau nggak bisa masak, beli di warung dulu.

Tahu istrinya lagi sibuk nyetrika baju-baju yang buat kerja suami, sementara si baby lagi pup ya urusin sendiri saja dulu. Nggak perlu harus panggil istrinya. "Sayang, adek lagi pup nih. Cepetan gantiin popoknya." Ya, kalau emang nggak mau gantiin, minimal gantiin nyetrika bajunya, gimana?

Harapan kami tak muluk-muluk kok, suami. Cukup bantuin yang ringan-ringan, yang suami mampu mengerjakannya. Tanpa kami minta, sudah tanggap sendiri. 

Membantu kerjaan rumah tangga itu bukan sesuatu yang memalukan. Jangan tengsin, jangan gengsi bantuin istri. Saya nggak mau membahas ini kewajiban siapa. Nanti ndak terjadi perang lagi.

Ya, karena berumah tangga itu soal saling memahami dan mengerti. Istri bukanlah robot yang sanggup mengerjakan rentetan pekerjaan tanpa istirahat. Dia pun bukan amoeba yang bisa membelah diri. Sekalipun kemampuan multitaskingnya tidak diragukan lagi, tapi dia hanyalah manusia biasa yang terkadang merasa lelah dengan segala kerempongan ini. 

Plis, jadilah suami yang ganteng maksimal di matanya. Jangan setengah-setengah. Kalau gantengnya setengah-setengah entar malah jadi aneh lho. Iya, aneh. Ruwet juga kalau muka sampeyan dari sebelah kanan mirip Song Jong Ki sementara dari sebelah kiri mirip Dede Sunandar (walau dari depan mirip Mas-mas yang jualan bakso bakar depan rumah :p).
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf komentarnya saya moderasi. Hanya untuk memastikan ada komentar dan komentarnya sopan. Terima kasih. :)

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!