Selasa, 25 Oktober 2016


Sumber gambar : pixabay

Beberapa waktu lalu saya dibuat penasaran saat seorang teman mengunggah foto di instagram yang juga dibagikan di Facebook. Dari caption foto tersebut membuat saya bertanya-tanya sendiri, meski sejujurnya saya nggak terlalu ngeh juga. Ya, karena dia menyebut dirinya adalah a girl, not a woman. Inilah yang membuat saya mengernyitkan kening, "Bukankah dia ini sudah menikah? Apa aku yang salah menduga atau hanya gagal paham?" tanya saya dalam hati.

Seingat saya dia memang sudah menikah. Tapi? Kok saya jadi sangsi sendiri. Selama ini saya memang belum pernah melihat dia posting foto bersama suaminya. Padahal dia juga sering mengunggah foto dirinya di media sosial. Kalau dia memang sudah nikah, masa' iya nggak sekalipun unggah foto dengan suami? Mungkin lain cerita kalau itu saya yang memang tidak pernah unggah foto pribadi di Facebook.

Karena penasaran, saya sambangi kronologinya. Ya, kali saja saya hanya salah mengira kalau dia sudah menikah, padahal nyatanya belum. Saya baca komentar yang masuk, ternyata ada yang komentar, nunggu undangan. Ah, berarti memang belum nikah, batin saya. Saya pastikan lagi untuk ngecek di bio-nya. Status lajang.

Clear? Lagi-lagi, saya belum yakin. Karena dalam ingatan saya, dia pernah ngasih tahu kalau dia mau menikah. Saya tanya seorang teman yang jadi rekan kerjanya di kantor.

"Emang dia sudah menikah kok, mbak." tulisnya di WA.

Ah, iya. Saat itu juga saya ingat kalau dia pernah ngundang saya untuk datang ke resepsi pernikahannya. Dasar otak emak-emak yang gampang lupa. Hihihi. Sejauh ini saya husnudzon, mungkin dia belum sempat mengubah status dari single menjadi married, karena sibuk kali ya (walau nikahnya udah hampir dua tahun lalu :D)

Mengapa Harus Menyertakan Status 'Married' di Media Sosial?


Ini penting sekali lho. Saya sarankan bagi yang sudah menikah untuk mengecek di profil socmed-nya masing-masing. Sudahkah mengganti statusnya dari lajang menjadi menikah? Jangan-jangan belum karena nggak sempet ngedit profil? Atau sudah diubah tapi statusnya nggak ditampilin di profil? Hanya di-private? Mulai sekarang, tampilkan status bahwa kita sudah menikah. Jangan diumpetin karena dampaknya bisa nggak baik.

Inilah alasan mengapa kita yang sudah menikah untuk menampilkan status 'married' di media sosial.

1. Nanti ada yang naksir, gimana?

Ini cerita dari seorang teman. Kala itu dia dibuat penasaran dengan sebuah artikel yang mampir di inbox-nya yang dikirimkan oleh seseorang lewat grup facebook. Hanya membaca artikel itu, ia sudah dibuat terkesan oleh penulisnya. Ia berusaha mencari tahu siapa penulisnya. Singkat cerita, ia menemukan siapa penulis aslinya.

Ah, ternyata dia adalah orang yang dikenalnya beberapa waktu sebelumnya karena terlibat dalam kegiatan yang sama. Tapi satu pertanyaan besar muncul, "Dia masih single atau sudah menikah?" Di Facebook pun, dia tidak menampilkan status lajang atau married. Sampai akhirnya, dia benar-benar tahu saat ada teman memberitahunya bahwa dia memang sudah menikah.

Hm, padahal diam-diam sudah naksir. Hihihi, karena sudah nikah ya nggak jadi. :D


Yep, inilah salah satu alasannya. Kalau kita nggak nampilin status 'married', boleh jadi akan mengundang mereka yang masih jomblo naksir ke kita. Apalagi jika kita juga hobi unggah foto sendirian tanpa pasangan di media sosial. Bahkan postingan kita pun juga terlihat seperti masih lajang dan tidak menunjukkan bahwa kita sudah berkeluarga.

Mungkin bagi sebagian besar orang memang memilih tidak ingin membawa hal pribadi di media sosial. Tapi kalau dia sendiri ngeksis sendirian di socmed, sementara dia sudah berstatus 'married', apa ini nggak berbahaya? Kalau memang tidak ingin membagi kehidupan pribadi, minimal tunjukkan status di bio bahwa dia sudah menikah. Atau seperti yang saya sering lakukan, ketika saya berbagi status di Facebook, saya akan beritahukan bahwa saya adalah seorang emak erte yang menunjukkan bahwa saya sudah menikah. Meski saya sendiri di Facebook tidak sekalipun mengunggah foto bersama suami, tapi lewat cerita dalam status itu orang-orang jadi tahu bahwa saya sudah menikah.

Kasihan lho kalau ada orang yang diam-diam naksir lalu dibuat patah hati karena yang ditaksir ternyata sudah menikah. Atau jangan-jangan justru itu yang diharapkan? Hadehhhh, kok gitu?!

Sumber gambar : pixabay

2. Mencegah dari orang-orang yang iseng dengan kita

Kalau kita menunjukkan status 'married', setidaknya ini akan aman dari orang-orang yang hendak iseng dengan kita di media sosialnya. Ya, meski geng ngiseng tetap ada sekalipun kita sudah memperlihatkan bahwa kita sudah menikah. Paling tidak, kita berusaha mencegahnya. Selain itu, tetap jaga sikap terutama dengan mereka yang laki-laki karena jika terlalu akrab atau berlebihan bisa menimbulkan fitnah.

3. Orang mungkin akan berprasangka buruk, "Jangan-jangan pernikahannya bermasalah?"

Ya, boleh jadi bagi mereka yang tahu bahwa kita sudah menikah, akan berprasangka buruk, hingga menduga-duga sendiri karena mengira kehidupan rumah tangga bermasalah. Padahal boleh jadi memang baik-baik saja.

Lain jika kita membagi status sederhana semacam, "Sekalinya pingin martabak, eee...suami pulang kerja bawa martabak manis. Makasih ya, suamiku. Tanpa diminta sudah dibeliin. :-)" Status macam ini nggak pamer lho. Setidaknya, dia menunjukkan bahwa hubungan dengan suaminya baik-baik saja. Dia juga memperlihatkan kebaikan suami. Kalau dinilai pamer, ya itu sih terserah mereka mau menilai gimana. Ketimbang nyetatus curcol ngeluh mending kan ekspos kebaikan pasangan. Lak iya tho? :)

4. Sengaja menutupi status pernikahan apalagi mengaku single, akibatnya bisa fatal

Kalau sudah menikah kok ngaku masih lajang meski sekadar status relationship di media sosial jelas akibatnya bisa tidak baik, bahkan fatal. Ya, karena banyak sekali dari mereka yang iseng pasang status masih single, niatnya mungkin bukan ingin selingkuh, melainkan biar kelihatan muda dan keren. Padahal, ini jelas sudah bohong namanya. Meski hanya sekadar iseng, bohong bentuk apapun tetap dilarang dalam Islam  Hanya becanda saja dilarang, apalagi iseng bahkan sengaja menutupi status pernikahan di media sosial karena ada hati dengan yang lain. Na'udzubillah min dzalik.

Saya juga menyunting status menikah di profil Facebook.

Saya pernah baca tulisan teman di Facebook, saat itu dia bercerita ketika ada seorang laki-laki (yang sebetulnya sudah menikah), tidak mencantumkan status 'married' di Facebook. Di media sosial, dia berkenalan dengan seorang perempuan yang masih lajang. Awalnya hanya sekadar berteman, sampai mereka semakin dekat. Benih-benih cinta pun tumbuh pada si perempuan tadi. Sampai akhirnya si perempuan tahu jika si laki-laki sudah menikah. Dia kontan meluapkan amarahnya, kenapa tidak bilang dari awal jika dia memang sudah menikah.

"Aku nggak bermaksud bohong. Aku takut jika kamu tahu aku sudah menikah, kamu nggak mau temenan sama aku," ungkapnya.

Ah, tetap saja ini dilarang. Berteman dekat dengan laki-laki yang bukan mahram, baik yang masih lajang atau bahkan sudah menikah tentu dilarang dalam agama. Hubungannya bisa mengarah ke taqrobuzzina (mendekati zina). Hanya sekadar menjalin silaturahim sesama rekan kerja, mantan teman kuliah, sekolah dsb, dengan tetap menjaga sikap dan menjaga hati, tentu tidak mengapa. Tapi kudu diingat juga, jangan ada modus di balik silaturahim. :)

Tuh, kan? Ternyata akibatnya bisa nggak baik kalau kita tidak menampilkan status relationship di media sosial. Mulai sekarang, cek profil socmed kita. Sudahkah mengganti status dari lajang menjadi 'married'? Jangan lupa juga untuk men-settingnya menjadi publik agar orang-orang tahu bahwa kita sudah menikah.

10 komentar:

  1. Mau cek juga ah, aku lupa, dah ganti belum ya.
    Btw, aku sering dengerin persada fm lho mbak :) . salam kenal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahhhh...alhamdulillah sering dengerin radio persada fm. Salam kenal kembali mbak. :)

      Hapus
  2. Aku jg bingung mba ama org yg nutup2in statusnya.. seolah malu ya kalo udh nikah.. ato malu ama pasangannya? Krn jelek,ga trendy ato gmana lah mungkin. Aku aja malah kalo bisa slalu pake foto yg mesra ama suami :D.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi...bagus itu mbak. Kalo saya emang nggak mau ngekspos aja sih. Xixixi. Tapi nggak nutupin kalo saya sudah menikah dan cerita kehidupan rumahtangga saya juga. :D

      Hapus
  3. Mungkin ada yang kurang paham dan kurang peduli dengan status di dumay, mba. Jadi tidak ditulis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmmm...padahal dumay riskan godaan ya, mbak. :)

      Hapus
  4. Eh jadi pengin cek status saya. Rasanya udah diganti tapi lupa di private atau enggak. Saya juga jarang upload foto sama suami tapi kalau cerita2 di blog sih lumayan sering :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dicek dulu, mbak. Hihihi. Pas saya posting ini juga ngecek duli. Kali saja masih private. :D

      Hapus
  5. Kalo dr filmnya the net(kalau g salah judul), film ttg sejarah berdirinya fb. Mark sengaja membuat sosmed ini mmg ditujukan untuk melihat siapa yg available dan notavailable untuk dikencani.

    Jadi mmg setuju ya mb maried perlu banget dica tumkan klo perlu ditag sekalian nama suaminya di profil maried tersebut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Kalo ditagin suami sekalian malah lebih bagus. Jadinya orang kan tahu siapw suami kita. Kalo saya nggak ngetag lha wong pak suami buka fbnya ya pake akun saya. :D

      Hapus

Mohon maaf komentarnya saya moderasi. Hanya untuk memastikan ada komentar dan komentarnya sopan. Terima kasih. :)

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!