Senin, 31 Oktober 2016


Hanya ilustrasi

Beberapa waktu lalu saya membaca postingan seseorang di Facebook yang mengisahkan tentang anak kecil yang sudah tahu tentang (maaf) sex position. Sejujurnya saya tidak nyaman dengan gambar yang diunggah karena disana memperlihatkan sepasang anak kecil yang tengah lengket berciuman. Statusnya sebetulnya bagus, tapi gambar tersebut bisa saja tidak sengaja dilihat oleh anak-anak kita jika ibunya main share begitu saja. Sayangnya, banyak ibu yang bagikan statusnya lengkap dengan gambarnya. Padahal hanya copas dengan menyantumkan sumber kan sudah boleh. 

Kembali ke postingan tadi dimana si ibu tersebut mergokin tiga anak kecil lewat di depan rumahnya. Saat itu si anak laki-laki, 6 tahun, ngajakin anak perempuan, 4 tahun, main pipis-pipisan. Dia, si anak perempuan, disuruh jongkok. Sedang si anak laki ada diatasnya. Posisinya hampir mirip seperti sex position. 

Beberapa waktu lalu saya dengar kabar anak kelas 3 SD juga sedang (maaf) saling buka celana di sebuah masjid yang lagi sepi karena tidak sedang waktu shalat. Ada orangtua yang mergokin. Entah mereka hanya sekedar penasaran atau mau berbuat. 

Ada juga seorang ibu yang inboxin saya di Facebook. Dia anak kelas 3 SD, tiba-tiba menghampiri anak kecil perempuan. Dia bilang begini, "Dek, aku lihat ***** (tetooot nyebut itu) kamu dong." Kontan si emak dan orang-orang disana yang dengar mendadak terperanjat. Kaget petir. Jelegerrrr! 

Dulu saya pun pernah nyetatus di Facebook tentang anak laki-laki kelas 1 SD juga mengajak dua teman perempuannya pergi ke sawah dan memaksa mereka (maaf) buka celana. Murid TPA saya juga pernah cerita, kalau teman-teman cowoknya (kelas 3 SD), suka (maaf) ngusap-ngusap bagian d*d* teman kelas yang perempuan.

Ada seorang ibu juga pernah cerita ke saya. Ketika itu dia hendak buang air kecil di kalen (saluran air). Dipikirnya nggak ada orang. Eh, ada satu dink, anak kecil, usia 6 tahun. Karena mikirnya toh anak kecil, dia tetap BAK disana. Ah, baru sadar ternyata dia diintipin oleh si anak kecil tersebut. :(

Inilah BunYah, mental-mental anak kecil kita yang kekinian ruarrr binasahhhh. Di usia sekecil itu, otak polos mereka sudah dipenuhi oleh hal-hal mesum. Apa dipikirnya, beberapa dari mereka ini anak orang bejat? Anak dari ortu yang suka zina dsb? Justru sebaliknya, BunYah.

Anak yang kepergok di masjid tadi bahkan ortunya rajin pergi ke masjid. Kalau ke masjid, anaknya sering diajak serta. Anak yang ngintipin ibu BAK tadi juga dari orangtua baik-baik. 

Semua ini akibat dari apa?

Yep, salah satunya adalah gadget. Gadget itu selain candu juga polusi. Dia bisa mencemari otak anak-anak kita yang polos itu jika sering melihat video atau gambar yang tidak layak untuk dilihat. Umumnya orangtua, mereka tidak sampai memikirkan akibat yang ditimbulkan ketika anaknya sudah 'dicecoki' dengan gadget sejak kecil. Membiarkan anak main gadget sesukanya, tanpa batasan, tanpa pendampingan. Dipegangin gadget agar anaknya diam, nggak rewel, nggak usrek ngerecokin emaknya. "Lha gimana? Orang kalau dijauhin, dia ngamuk."


Malah bukan hanya pinjam milik ortu, tapi dibelikan. Alasannya? Karena anaknya minta, anaknya nangis. Pfff, lagi-lagi tangis anak merontokkan ketegasan ortu.

Ortu bahkan tidak mengecek isi di dalamnya apa saja. Selain karena abai, mereka juga gatek. Ironisnya, mereka justru bangga ketika anak kecilnya sudah pintar main gadget. Dipikirnya hanya main game, nggak tahunya game-nya pun ada muatan pornonya.

Bayangkan jika senyum polos mereka terpolusi oleh hal-hal (maaf) mesum di usia sekecil mereka.

Soal anak yang mengintip ibu yang BAK atau anak kelas 3 yang pingin lihat bagian ***** dari anak kecil tadi, dia ini korban dari kelalaian ortunya yang koleksi video atau gambar porno di hp. Padahal HP-nya terkadang dipakai anaknya untuk main game. Fuihhhhhh..

So, BunYah, mari mulai sekarang kita harus waspada. Jaga baik-baik anak-anak kita. Pendidikan seks sejak dini bukan hal yang tabu. Beri pengertian pada anak-anak kita tentang menjaga pergaulan meski mereka masih kecil. Saya sendiri bahkan melarang anak saya bergaul dengan anak yang lain jenis. Kecuali disana ada anak-anak perempuan lain dan saya mendampingi.

Jangan biarkan anak menonton televisi sendiri, bahkan dia nonton sinetron ABG yang pacaran itu. Nyesek banget pas tahu ada anak 4 tahun sudah hafal nyanyi cinta-cintain. Dan jangan biarkan anak-anak kita main gadget tanpa pendampingan, tanpa batasan. 

Mari, BunYah. Didik anak-anak kita dengan nilai-nilai agama sedini mungkin. Jangan hanya memasrahkan pada sekolah-sekolah Islam, sementara orangtua abai. Pun anak bersekolah di sekolah yang pendidikan agamanya bagus bahkan sampai dimasukin ke pesantren atau sekolah berasrama, jika orangtua hanya pasrah bongkokan, ya tentu hasilnya kurang bagus, bahkan mungkin anaknya akan menjadi pembangkang karena miskin perhatian ortunya. Semoga anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang shaleh/ah. Amiin. :)
Categories: ,

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf komentarnya saya moderasi. Hanya untuk memastikan ada komentar dan komentarnya sopan. Terima kasih. :)

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!