Jumat, 18 Maret 2016

"Alasan aku memilihmu, karena aku tidak menemukan alasan untuk menolakmu..."

Kadang jomblo-jomblo sampe halal, terutama yang ikhwan nih, maju mundur kalau mau ngelamar si akhwat yang ditaksir (naksirnya hanya dalam diam lho ya). Mau maju, takut kalau kena tolak. Mau mundur, gak siap patah hati. Alhasil ya, cuman disitu-situ saja.

Saya anggap wajarlah ya kalau takut kena tolak. Pasalnya, si akhwat yang ditaksir juga bukan orang sembarangan. Dia shalihah. Cantik. Anggun. Lemah lembut. Pintar. Populer. Anak orang berada. Bapaknya ustadz ngaji. Dan yang jelas, saingannya banyak.

Biasanya, belum maju sudah memvonis sendiri: paling juga ditolak! Padahal belum tentu juga lho!

Coba amati deh, si akhwat yang dulunya termasuk high quality jomblo, setelah menikah, terkadang kita dibuat heran dengan pilihannya. Yang kita kira dia bakalan milih yang mapan, ganteng, pintar, populer dsb, ternyata pilihannya jauh dari yang kita sangka-sangka.

Mau tahu alasannya apa? Ya, alasannya karena kalimat yang saya kutipkan diatas. Yang nulis serius gak nih? Serius, bro! Saya sudah melakukan survei kecil-kecilan, walaupun metode surveinya gak kayak bikin skripsi (wkwkwk).

Jika dia shalihah betulan, dia tidak mungkin menolakmu karena kamu belum punya pekerjaan yang mapan, karena kamu kalah ganteng dari bintang Korea (apa sih :D), karena motormu masih butut, atau karena kamu tidak bergelar Es-Es itu (Es teh? Es degan? Es cincau? :p)

Paling tidak kamu punya nilai plus seperti yang saya ungkapkan beberapa di bawah ini.

Pertama, agamanya bagus. Pertimbangan agama disini tidak cukup hanya karena statusnya sudah warga ngaji. Tetapi bagaimana semangat ngajinya, penguasaan ilmunya, pengamalan hasil yang dikaji, termasuk juga perjuangan dakwahnya. Apalagi, kamu juga termasuk pemuda yang mencintai masjid. Bakalan jadi nilai plus banget deh!

Kedua, akhlaknya oke. Mau ngajinya sedari kecil, atau anaknya ustadz ngaji sekalipun, kalau akhlaknya amburadul, ya mendingan ke laut sana! Hus, hus, hus!

Ketiga, berjiwa pemimpin. Ini bisa terlihat dari rasa percaya dirimu saat momen ta'arufan. Jika kamu minderan, apalagi sampai terlihat grogi banget, mau ngomong saja pake acara 'keder', siap-siap bakalan kena tolak! Karena doi termasuk high quality jomblo, biasanya dia akan mengujimu dengan pertanyaan killer. Ya, karena dia ingin tahu seberapa tinggi jiwa pemimpinmu.

Keempat, tanggung jawab dengan kewajibannya memberi nafkah. Karena dia wanita shalihah, dia akan paham dengan keadaanmu. Buat dia, tidak masalah jika kamu belum mapan secara finansial. Yang penting, kamu tetap bertanggung jawab akan kewajibanmu memberi nafkah baik lahir maupun batin.

Kelima, bukan seorang perokok. Ini juga penting sekali saya masukkan disini. Karena pada kenyataannya, yang diam-diam masih merokok itu banyak.

Minimal punya lima poin ini, kamu sudah jadi orang yang patut untuk dipertimbangkan. Tidak ada kata ciut nyali, atau takut kena tolak. Ketimbang nyesel belakangan, mendingan kamu secepatnya nyari perantara terpercaya buat ta'arufan bareng si doi.

Tapi, saingannya banyak, gimana? Yakin nih, saingannya banyak? Terkadang--karena banyak orang menyana gak jelas tentang si doi--justru satupun gak ada yang berani 'nembung' dia. Ya, karena belum maju, sudah merasa ditolak. Jangan khawatir kalau saingannya memang banyak. Yang nerima suami naik onthel, padahal ada calon lain yang naik mobil, ada kok! Yang nerima suami dengan motor bututnya, padahal banyak calon lain yang motornya jauh lebih oke, juga banyak! Jadi, jangan risau, sob! Okae, okae!

"Perasaan doi cuek banget kalau ketemu aku. Malah, reaksinya kayak gak kenal gitu. Padahal kita dulu satu kelas, satu kampus..."

Weik, doi cuek itu sebenarnya hanyalah benteng dia sebagai wanita shalihah. Biar hatinya terjaga. Masa' iya dia sok akrab gitu dengan lawan jenis? Kalau ini mah, bukan akhwat shalihah namanya, tapi akhwat abal-abal.

"Tapi etapi, masa' aku diterima karena doi gak menemukan alasan untuk menolakku? Berarti dia terpaksa dong? Dia menerimaku juga bukan karena mencintaiku..."

Hmm, harusnya kamu bangga dia menerimamu karena tidak menemukan alasan untuk menolakmu. Ini artinya dia memilihmu karena Allah. Karena Allah-lah dia takut untuk menolak pemuda shalih sepertimu. Jangan ragukan cinta dan kasih sayangnya setelah menikah nanti.

Karena cinta pasca menikah itu tumbuh, bukan jatuh. Karena dia tumbuh, maka rawatlah dengan baik. Jangan sampai ada tanaman pengganggu yang justru tumbuh subur disana.

So, masih nunggu apalagi? Mendingan segera sebelum keduluan sama yang lain. Ketimbang nyesel belakangan. Ya gak sih?

Kalau hasilnya ditolak, gimana? Berarti doi memang bukan sosok yang tepat dan terbaik untukmu. Jangan patah hati, karena Allah justru tengah menyiapkan sosok yang lain yang insyaAllah benar-benar tepat dan terbaik untuk mendampingimu.
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!